Kode Jarwo

Ya, bener. Memang makin kompleks.

Bayangin aja, template landing page dengan struktur & fitur minim seperti Kode Jarwo ini aja masih belum bisa dapet skor 100 di PageSpeed Insights.


Tau berapa page size dari situs ini (homepage)? 30,1 KB - sedangkan rata-rata ukuran gambar hasil jepretan hp aja 1000-3000 KB

Auditnya semakin kompleks, apalagi setelah update 2023 kemarin bukan cuma Performance aja yang jadi tolak ukur issues nya, tapi juga ada Accessibility, Best Practices, dan SEO. Untuk Performance sendiri ada 38 poin audit yang harus diperhatikan, dari yang prioritasnya low hingga high, really high.

Sejak kapan penggunaan JS document.write() jadi tolak ukur speed performance dari sebuah situs? Perasaan dulu pas 2017 - 2018 buka jasa loading, ini gapernah jadi masalah tuh.

Ya beda bos, itu 2017.

Tapi dari sini juga saya banyak belajar, ternyata performa dari sebuah halaman/situs itu bukan cuma gambar yang dikompres, gZip, minify CSS & JS, dan sebagainya, tapi juga ada banyak faktor-faktor baik internal maupun eksternal (mis.: laptop kentank) yang harus diperhatikan karena bisa berpengaruh besar terhadap performa situs.

Contohnya document.write() tadi. Gini kata Google PSI:

For users on slow connections, external scripts dynamically injected via document.write() can delay page load by tens of seconds.

Who cares? Jaringan mereka yang lambat, kenapa kita (baca: pemilik situs web) yang harus mikir?

Itulah fungsinya seorang PageSpeed Consultant (seperti saya :D), yaitu untuk meningkatkan performa situs web secara faktor internal maupun eksternalnya.

Masih ada banyak faktor-faktor lainnya, silahkan baca di Lighthouse performance scoring.