"Coba aja, daripada mati penasaran, yang penting sudah dapat jawabannya"

Sekilas terlihat sangat bijak, dan menenangkan. Tapi, apakah hal ini selalu relevan, di setiap kondisi?

Jika memang 'mencoba' itu lebih baik agar ketika mati kita tidak dalam keadaan masih penasaran akan sesuatu yang belum kita coba, bagaimana halnya kalau justru dengan mencoba, yang kita dapatkan justru kematian? Baik itu kematian yang pasti, ataupun masih perkiraan 'akan mati'. Sedangkan ketika tidak dicoba, kita justru tetap hidup.

Mana pilihan yang tepat, mencoba atau tidak?

Atau tetap dicoba saja, setidaknya kalau mati kan tidak dalam keadaan penasaran, daripada terus melanjutkan hidup dengan rasa penasaran yang tak ada ujungnya, kan? Toh juga nanti di akhir akan 'mati'.

Karena terkadang, sekuat-seakuratnya chance analysis, hasil masih tetap tidak pasti selama belum dicoba.

Seperti seorang ilmuan yang sedang terjebak dalam Schrödinger. Ia harus mencoba ramuannya untuk membuktikan khasiatnya, meskipun di atas kertas ia takkan mati apabila mencobanya, tetap saja terdapat 50% kemungkinan ia mati karena ramuannya sendiri. Sepasti-pastinya math and physics, masih ada ilmu-ilmu yang tak pasti, dan menjadi pasti ketika telah dicoba.

Ntah lah, silahkan dipikir-dicoba sendiri.